Melasma, sama halnya dengan freckles, yakni bintik-bintik coklat yang muncul di tubuh. Beberapa area kulit yang paling sering terkena melasma antara lain, wajah, jembatan hidung, dahi, pipi dan bibir atas. Selain itu, melasmajuga bisa melanda area-area yang kerap terkena banyak sinar matahari seperti lengan bawah, leher dan bahu. Melasma ini termasuk dalam hiperpigmentasi atau dark spot.
Melasma artinya kelainan kulit yang muncul sebagai pigmentasi wajah yakni berbentuk bercak, dan kecoklatan. Melansir studi DermNet, melasma lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, dengan rentang usia 20-40 tahun. Melasma paling sering terjadi pada orang yang sering berjemur atau memiliki kulit coklat alami.
Untuk penyebab, sampai saat ini dokter belum sepenuhnya mengerti mengapa melasma terjadi. Kemungkinan karena adanya kerusakan melanosit atau sel-sel pembuat warna di kulit, sehingga mereka menghasilkan terlalu banyak warna. Karena itu, orang dengan kulit lebih gelap lebih mungkin terkena melasma, karena mereka memiliki banyak melanosit dibandingkan orang dengan kulit cerah.
Untuk pemicu potensial melasma, di antaranya adalah perubahan hormon selama kehamilan, terapi hormonatau dampak dari pil KB. Pemicu lainnya adalah sinar matahari dan produk perawatan kulit tertentu. Bisa juga karena faktor genetik.
Melasma memiliki kecenderungan genetik. Hal ini tidak berarti bahwa melasma akan serta merta diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Namun, mereka dengan riwayat keluarga memiliki melasma akan lebih rentan pula terkena melasma.
Beberapa faktor yang diketahui memicu melasma, yaitu :
- Paparan sinar matahari. Sinar ultraviolet (UV) pada sinar matahari diketahui dapat menstimulasi melanosit. Paparan sinar matahari dapat memperburuk keadaan melasma, atau membuat melasma yang sudah hilang menjadi muncul atau kambuh kembali.
- Perubahan hormonal. Misalnya saat kehamilan, penggunaan kontrasepsi hormonal, hormone replacement therapy, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan wanita lebih rentan terkena melasma. Choasma adalah istilah untuk menggambarkan melasma saat kehamilan.
- Produk perawatan kulit. Produk- produk yang mengiritasi kulit dapat memperburuk keadaan melasma seseorang.
Gejala melasma berbeda dengan freckles yang cenderung hanya berupa bintik-bintik coklat. Melasma biasanya berupa bercak kulit yang berubah warna. Ada yang berwarna coklat muda, ada juga yang akhirnya berubah menjadi coklat tua.
Gejala Melasma
Melasma tampak sebagai area yang berwarna lebih gelap dari kulit sekitarnya (hiperpigmentasi) atau flek coklat pada kulit. Area ini tidak memiliki keluhan gatal ataupun nyeri. Walau demikian, dapat mempengaruhi penampilan seseorang. Terdapat tiga pola persebaran melasma, yaitu :
- Centrofacial : mempengaruhi dahi, pipi, hidung, bibir atas, dan dagu.
- Malar : mempengaruhi pipi dan hidung.
- Mandibular : mempengaruhi area rahang bawah.
Pengobatan Melasma:
Meskipun melasma ini tidak menyebabkan gejala fisik lain, beberapa orang menganggap ini mengganggu. Ada beberapa pilihan pengobatan untuk melasma, menurut Harvard Health Publishing, antara lain sebagai berikut.
- Perawatan Topikal
Perawatan topikal, yakni mengoleskan salep atau krim adalah salah satu yang direkomendasikan dokter kulit untuk mengobati melasma. Beberapa pilihan salep atau krim yang umum digunakan adalah retinol topikal dan perawatan retinoid, yang dioleskan pada kulit untuk membantu mempercepat proses pergantian sel alami tubuh. Ini dapat membantu bercak gelap meratakan warna kulit dengan sendirinya.
Selain itu, beberapa dokter mungkin meresepkan zat pemutih, seperti hydroquinone, yang bekerja dengan menghalangi produksi melanin. Tetapi meskipun produk dengan hydroquinone dapat dibeli tanpa resep, produk tersebut hanya boleh digunakan dibawah perawatan dokter dan hanya di area kulit yang gelap.
“Konsentrasi hidrokuinon yang lebih tinggi dapat menyebabkan bintik-bintik putih berkembang di kulit,” kata Dr. Gilchrest, pengajar dermatologi Harvard Medical School. Obat tersebut bahkan dapat menyebabkan penggelapan kulit dalam beberapa kasus.
- Peeling Wajah
Melasma juga bisa disamarkan dengan chemical peeling, perawatan laser, dan skin microneedling. Namun ini tidak bisa dilakukan untuk semua jenis melasma, tergantung pada setiap individu.
“Sebagian orang memakai cara ini namun malah membuatnya semakin buruk, sangat perlu pemeriksaan lebih lanjut,” ujar DR. Gilchrest.
- Pengobatan Oral
Untuk menghilangkan melasma pada wajah, bisa mengonsumsi obat-obatan tertentu. Senyawa obat yang mengandung asam traneksamat dapat menghalangi plasminogen menjadi plasmin, serta menghambat terbentuknya melasma.
Melasma dapat sulit untuk dihilangkan seluruhnya. Seringkali, faktor penyebab juga perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan melakukan pengobatan. Misalnya, melasma yang disebabkan kehamilan umumnya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa bulan setelah melahirkan. Dalam hal ini, pengobatan sebenarnya tidak diperlukan.
Beberapa pengobatan yang mungkin ditawarkan untuk membantu mengatasi keluhan melasma antara lain :
- Hydroquinone : merupakan pengobatan melasma yang paling utama disarankan. Obat ini bekerja dengan mencerahkan kulit, dan digunakan dengan cara dioleskan pada bagian yang diperlukan.
- Tretinoin dan kortikosteroid : kedua obat ini mungkin diresepkan dokter untuk membantu mencerahkan kulit. Umumnya digunakan bersamaan dengan obat tropikal lainnya, misalnya azelaic acid atau kojic acid.
- Prosedur : umumnya dipertimbangkan apabila pemberian obat- obatan tidak membantu mengatasi keluhan melasma. Beberapa jenis prosedur yang bisa ditawarkan adalah chemical peeling, mikrodermabrasi, dermabrasi, perawatan dengan laser dan sebagainya.